Assalamu'alaykum Ayah Bunda...
Apa yang dirasakan hari ini dalam membersamai buah hati?
Moga segala perjuangan Ayah Bunda terganti dengan putra-putri yang Sholih dan
Sholihah sehingga kelak menjadi perantara surga bagi Ayah Bunda. Aamiin
Apa itu Bonding?
Kalau dalam ilmu Psikologi memiliki makna keterikatan antara
orang tua dan anak. Sederhananya sih kedekatan orang tua dan anak. Termasuk
juga para Bunda daycare, sebagai mitra Ayah Bunda dalam membersamai ananda.
Kalu di daycare,
perlu banget nih bagi para Bunda
untuk menguatkan bonding dengan anak. Terlebih pada ananda yang baru
diamanahkan kepada kami agar tidak terjadi drama telenovela berkepanjanganan
hehehehee
Kalau di rumah, saya yakin, in syaa Allah Ayah Bunda sudah
Memiliki bonding dengan sang buah hati. Terlebih oleh Ibu yang telah mengandung
selama 9 bulan. Semua yang dimakan Ibu akan menjadi makanan oleh buah hati. Apa
yang dirasakan Ibu akan dirasakan oleh buah hati. Ditambah peran Ayah yang
menjaga kondisi sang Ibu agar tetep bahagia dan prima. Sungguh di situlah
nampak telah ada ikatan yang saling menguatkan. Namun seiring berjalannya
waktu, terkadang orang tau ataupun mitra orang tua kurang tepat dalam menangkap
maksud ananda sehingga bisa melemahkan bonding dengan anak.
Gimana Menguatkan Bonding dengan Anak?
Isilah tangki cinta yang positif
Cinta adalah bahan bakar yang membersamai anak dalam proses
tumbuh kembangnya. Karena ia pun terlahir dari benih cinta orang tuanya. Oleh
karena itu, penting banget untuk memenuhi tangki cinta pada anak agar proses tumbuh
kembangnya optimal.
Ibarat mobil, sebelum ia digunakan maka dipastikan bahwa
tangki bahan bakarnya terisi penuh ya.. Kalau tidak maka akan terhambat. Moga
gak sampek dorong mobil ðŸ¤ðŸ˜…
Cinta yang membuat anak nyaman, merasa dilindungi, dan merasa
diperhatikan. Hal itu yang mampu membangun rasa kepercayaan dirinya untuk
berproses dalam tumbuh kembangnya. Merujuk pada berbagi sumber, Anak yang masa
kecilnya tumbuh dengan cinta, maka akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya
diri, inisiatif, kreatif dan mandiri. Namun jika anak tidak punya tangki cinta
yang utuh, atau cinta yang dimasukan dalam tangki tersebut kurang tepat maka
anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri, pemarah dan penuh
curiga. Sehingga penting sekali bagi
orang tua dan semua pendidik paham untuk sama-sama memiliki peran mengisi
tangki cinta pada anak dengan cinta yang positif.
Kenali bahasa cinta ananda
Setiap anak itu unik dan punya karakter masing-masing. Ada
yang aktif sampek gak bisa diem. Ada yang pemalu tapi suka mengamati. Ada yang
mudah tersenyum ada pula yang gampang nangis. Ada yang caper pengen dipuji. Ada
yang usil pengen diperhatikan. Ada yang patuh karena pengen dapat hadiah. Ada
yang nempel karena pengen "me time" sama orang tuanya. Hehehehe
Itulah anak-anak. Mereka punya bahasa cinta sendiri untuk
diungkapkan. Agar tidak terjadi salah paham. Maka sebagai pendidiknya perlu tau
seperti apa bahasa cinta yang mereka miliki. Agar mereka tetep merasa dicintai
sehingga bisa menguatkan bonding.
Bahasa cinta mereka biasanya bisa berupa kata-kata
apresiasi, waktu berkualitas, pelayanan, sentuhan fisik, maupun hadiah. Dan
bahasa cinta tersebut juga dipengaruhi dari karakter masing-masing anak.
Libatkan anak dalam
aktivitas
Biasanya anak itu pengen tau apa yang dilakukan orang tua.
Pengen ikut serta dalam aktivitas orang tua. Maka jika dirasa itu tidak
memberatkan maka ajak mereka. Namun jika dirasa itu berat dilakukan maka
komunikasikan.
Melibatkan anak dalam aktivitas bisa dengan cara mengajaknya
ngobrol, ataupun mengajari anak tentang apa yang sedang dilakukan.
Apalagi kalo ananda sudah mulai berani bertanya. Kesempatan
banget tuh memasuki sesi penguatan bonding sama anak.
Insyaa Allah itu yang bisa saya sharingkan sesuai pengalaman
membersamai ananda selama didaycare. Betapa Maha Besar Allah turut serta dalam
tumbuh kembangnya ananda. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bilamana ada yang
kurang tepat
Wassalamu'alaikum