Suatu ketika, ada seorang ibu yang memiliki hobi bertaman. Dia memiliki rumah berhalaman luas yang penuh dengan berbagai tanaman dan berbagai bunga yang bermekaran. Setiap hari si ibu mengurusi tanamannya, dia pupuk, dia siram, hingga tumbuh subur sehingga menjadikan suasana begitu asri dan indah sekali.
Setiap selesai mengurusi tanaman biasanya si ibuk duduk di beranda rumah sambil memandangi keindahan tanamannya dari kejauhan. Suatu ketika, saat dia sedang terhanyut oleh keindahan tamannya, tiba-tiba terlintas sebuah keinginan, andai banyak kupu-kupu yang datang berterbangan ditamannya itu.
Dia pun memanjatkan Do’a, ‘’Ya Allah, aku ingin tamanku dipenuhi oleh berbagai macam kupu-kupu yang berterbangan agar tanaman ini tampak semakin indah dan cantik.” Setelah berdoa, si ibu semakin sering mengintip tamannya dari dalam rumah, berharap ALLAH telah mengirimkan banyak kupu-kupu seperti keinginannya. Sebulan telah berlalu, tetapi tak satupun kupu-kupu hinggap di taman. Si ibu kecewa, ternyata tak satupun kupu-kupu hinggap di taman. Si ibu kecewa, ternyata Allah tak mengabulkan doanya. Malah Banyak ulat yang melahap dengan nikmat sebagian besar pohon ditamannya.
Dengan berbagai cara, dia berusaha mengusir ulat-ulat tersebut. Akan tetapi, bukannya pergi malah kini badannya menjadi gatal. Akhirnya diapun pasrah. Sejak itu pula dia malas mengurusi tanamannya. Dia pindahkan sebagian besar tanaman yang rusak kedalam gudang sehingga menyisakan sebagian kecil saja di luar. Namun, si ibu masih berusaha merawat tanaman yang tersisa sambil mengeluh dan mengumpat dalam hati,’’Dasar ulat-ulat tak tahu diri, berani-beraninya merusak tanamanku
Hingga pada suatu pagi, ketika dia membuka pintu gudang untuk mengambil peralatan berkebunnya, berterbanganlah kupu-kupu yang indah. Ketika pintu gudang dibuka lebar, kupu-kupu terbang keluar mencari sari bunga yang ada di taman.
Hingga pada suatu pagi, ketika dia membuka pintu gudang untuk mengambil peralatan berkebunnya, berterbanganlah kupu-kupu yang indah. Ketika pintu gudang dibuka lebar, kupu-kupu terbang keluar mencari sari bunga yang ada di taman.
Si ibu terkagum-kagum dengan kejadian ini. Sambil berdiri di pintu gudang, dia memandang jauh ke tamannya sambil menggelengkan kepalanya dan berseru kagum. Kini tamanya terlihat semakin indah, dihiasi oleh kupu-kupu yang banyak. Si ibu ini berpikir dalam hati, dari mana gerangan datangnya kupu-kupu sebanyak ini? Aha, dia baru ingat akan ulet-ulet yang memakan tanamannya, yang dulu ia pindahkan kedalam gudang. Dia tidak mnyadari bahwa ulat-ulat yang dulu dia benci dan singkirkan kegudang itu kini telah berubah menjadi kupu-kupu yang indah dan membahagiakan hatinya.(Cerita dari buku Ayah Edy)
Dari kisah tersebut kita bisa mengambil banyak pelajaran bahwa segala sesuatu yang kita inginkan belum tentu kita dapatkan dengan mudah begitu saja atau secara cepat dan terkadang seringnya manusia lupa akan sebuah proses yang harus dilalui. Proses yang selalu kita lalui umumnya adalah sebuah hal yang mungkin tidak akan kita senangi, membosankan bahkan tidak mudah untuk kita lalui. Sama halnya saat kita sebagai orangtua ataupun pendidik yang menginginkan anak yang luar biasa pastilah harus melalui proses yang tidak singkat dan cepat, karena mendidik anak adalah bagian dari proses bagaimana kita akan membentuk anak menjadi karakter yang luar biasa, oleh karenanya kita sebagai orang tua maupun seorang pendidik tetap harus selalu menjadi pribadi yang terus belajar agar mampu membersamai ananda dengan pengasuhan yang sesuai dan tepat.
Salam Semangat Belajar